................................................................................................................................................................................By.Den Master

Selasa, 21 Juni 2016

Ciri - Ciri Dan Soal Tes Buta Warna

      
         Tes Buta Warna umumnya dianjurkan dokter untuk jelas type buta warna apa yang diderita pasien. Karena buta warna pun bermacam-macam jenisnya. Ada buta warna total yang di mana penderitanya tidak dapat membedakan warna-warna apa-pun terkecuali hitam putih. Kemudian buta warna beberapa di mana masalah yang sering berjalan adalah penderita tidak dapat mengetahui dan membedakan warna merah, hijau, kuning, biru, dan campurannya.

Ciri - Ciri Dan Soal Tes Buta Warna
         Meskipun tidak mematikan, buta warna dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang gara-gara dapat mengganggu pekerjaan ataupun beri tambahan ketidaknyamanan di dalam pembelajaran. Maka Tes Buta Warna penting dikerjakan terkecuali menghendaki diketahui suasana yang sesungguhnya berasal dari penderita agar diketahui pula penyebabnya. Untuk itu, mari kita review beberapa ciri buta warna selanjutnya ini:

- Kecerahan warna
         Biasanya ciri yang tersedia terhadap penderita buta warna ialah ia tidak dapat mengetahui atau sulit untuk melihat kecerahan warna di dalam pencahayaan normal.

- Gradasi warna
         Selain tingkat kecerahan warna, umumnya  penderita tidak dapat melihat gradasi warna yang mempunyai satu tone. Warna yang perihal umumnya tidak jauh berasal dari warna kuning, merah, biru, dan hijau.

- Sensitivitas terhadap cahaya
         Biasanya yang menderita buta warna lebih sensitif terhadap cahaya. Dalam suasana nomalpun ia tidak dapat mengebali bersama baik lebih-lebih terkecuali diberikan pencahayaan yang berlebih. Mungkin saja perihal itu malah akan mengakibatkan matanya merasa tidak nyaman mirip sekali.

- Nuansa warna yang sama
         Selain gradasi, umumnya penderita juga tidak dapat melihat nuansa warna yang dipantulkan berasal dari warna-warna bernuansa mirip berasal dari warna merah, kuning, hijau, dan biru.

         Jika dirasa mempunyai beberapa ciri diatas, tidak kudu menanti hingga tiba melamar pekerjaan untuk dapat laksanakan Tes Buta Warna gara-gara sesungguhnya kita dapat laksanakan tes kapanpun. Bahkan sebaiknya sesungguhnya terdeteksi secara lebih dini. Hal ini dapat memberitahukan penyebab dan solusinya yang tepat berdasarkan suasana pasien. Sebelumnya mari kita review beberapa fakta mengenai buta warna yang telah terbukti lewat serangkaian penelitian oleh ahlinya, sebagai berikut:

o    Faktor yang mengakibatkan seseorang buta warna
         Ada beberapa faktor yang mengakibatkan seseorang dapat buta warna yakni faktor genetik, mengkonsumsi obat-obatan, suasana penyakit tertentu, dan lain sebagainya. Namun yang paling dapat menyebabkannya adalah faktor genetik atau faktor keturunan. Dimana terkecuali seorang ibu mengalami buta warna, barangkali besar perihal ini akan diturunkan kepada anak laki-lakinya. Kemudian penyakit khusus dapat mengakibatkan buta warna juga seperti Alzheimer, Parkinson, diabetes, dan lain sebagainya.

o    Jenis buta warna
         Buta warna secara garis besar dibagi menjadi tiga jenis. Buta warna merah-hijau berarti penderita cuma tidak dapat mengetahui warna merah-hijau dan atau campurannya. Buta warna kuning-biru berarti penderita tidak dapat membedakan nuansa warna kuning, biru dan campurannya. Sedangkan buta warna monokrom atau total, si penderita tidak mempunyai kebolehan mirip sekali melihat warna-warna berbeda. Yang diamati oleh penderita buta warna total cuma warna hitam putih seperti televisi jaman dulu.

o    Penderita buta warna
         Menurut survey, laki-laki lebih banyak yang mengalami buta warna. Ada juga penelitian yang menghubungkan masalah usus besar bersama buta warna. Dimana laki-laki cenderung lebih banyak mengalami masalah bersama usus besar. Itu gara-gara mereka mengalami buta warna agar tidak dapat mengetahui warna-warna makanan bersama baik.

         Banyak yang beranggapan bahwa kalaupun bersama laksanakan Tes Buta Warna selamanya tidak akan ditemukan solusi untuk menangani atau menyembuhkan buta warna. Namun kudu diingat bahwa sesungguhnya buta warna genetik belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya. Namun untuk buta warna yang disebabkan gara-gara type penyembuhan atau penyakit tertentu, buta warna dapat saja disembuhkan cocok bersama treatment yang akan diberikan dokter mata.

Tes Buta Warna yang Bisa Dilakukan
         Maka berasal dari itu, jangan pernah ragu untuk memeriksakan diri ke dokter mata untuk jelas apakah kita menjadi tidak benar satu manusia langka yang terkena buta warna atau tidak. Tes yang dikerjakan adalah sebagai berikut:

- Tes Ishihara
         Tes ini diciptakan oleh peneliti Jepang yang bernama Ishihara. Tes Buta Warna ini telah terbukti ampuh untuk mendiagnosa apakah pasien mengalami buta warna atau tidak terhadap matanya. Namun cuma buta warna merah hijau saja yang dapat dideteksi oleh tes ini. Tes ini dikerjakan bersama berbagai tahapan. Biasanya, pasien akan diperlihatkan buku yang berisi kombinasi warna yang berbeda.
         Yang dapat memilih apakah pasien buta warna atau tidaknya yakni terkecuali ia dapat melihat titik fokus yang bersifat angka atau huruf terhadap kumpulan gradasi warna atau tidak. Ada 38 set warna yang dipakai untuk mendukug tes ini. Set warna selanjutnya ditampilkan di dalam bentuk mosaic yang disusun berasal dari titik-titik warna. Pada mosaic itulah tersimpan huruf atau angka yang kudu disebutkan oleh pasien.

- Tes Penyususnan
         Tes Buta Warna ini dikerjakan agar pasien mengetahui gradasi warna. Maka yang kudu dikerjakan pasien di dalam tes ini ialah menyusun gradasi warna khusus secara benar. Misalkan pasien diminta untuk menyusun balok yang berwarna hijau muda hingga yang paling tua ataupun sebaliknya, menyusun warna berasal dari yang paling tua ke yang paling muda. Disini dapat keluar apakah pasien mengalami buta warna atau tidak.

- Tes warna Cambridge
         Sedikit mirip bersama tes Ishihara, tes Cambrige ini mengharuskan pasien untuk melihat huruf C dilayar komputer. Namun huruf selanjutnya tentu tersembunyi dibalik warna-warna yang banyak ragam dan berbeda. Meskipun sederhana, tapi bagi penderita buta warna tentu saja perihal ini tidak mudah.

- Anomaloscope
         Tes Buta Warna ini dikerjakan bersama dukungan sejenis mikroskop. Pasien akan diminta untuk melihat gradasi warna yang bersifat lingkaran. Warna yang digunakan cuma merah dan kuning dan turunannya. Namun tes ini cuma dapat mendiagnosa buta warna hijau-merah saja mirip halnya seperti tes Ishihara.

         Melakukan self-test atau tes mandiri buta warna, dapat dikerjakan bersama tes online yang kini banyak terdapat di beberapa website penyedia. Jika kita tidak lulus tes atau mengalami susah waktu meniti tes selanjutnya maka dapat dilanjutkan pemeriksaan kepada dokter mata profesional agar dapat diketahui betul apakah mengalami buta warna atau tidak dan juga diketahui penyebabnya. Meskipun Tes Buta Warna menyatakan kita mengalaminya, tidak kudu terlampau dirisaukan gara-gara kita masih mempunyai peluang untuk hidup secara normal dan berkualitas.

  Tes Buta Warna kudu dikerjakan untuk mendiagnosa seseorang yang merasa tersedia gejala kelainan di dalam mengetahui warna-warna yang dilihat. Buta warna merupakan suatu suasana berkurangnya kebolehan mata untuk mengetahui perbedaan warna terhadap suasana normal pencahayaannya. Hal selanjutnya berjalan sebagai akibat berasal dari ada gangguan terhadap penerima pigmen warna dimata. Dari balita hingga lansia, baik laki-laki maupun perempuan dapat saja nengalami perihal ini bersama berbagai faktor yang melatarbelakanginya.

0 komentar:

Posting Komentar